Penitipan anak di Jogja – Setelah orang tua dan pengasuh memahami dan mendampingi serta membantu stimulasi untuk mendukung pertumbuhan otak anak usia 12-18 bulan, selanjutnya para dewasa perlu mendukung perkembangan fisik anak. Pada usia 12-18 bulan, perkembangan fisik anak mengalami kemajuan signifikan karena mereka mulai lebih mandiri dan lebih mampu mengendalikan tubuh mereka.
Aspek Perkembangan Dan Pencapaian Fisik Anak Usia 12-18 Bulan
Perkembangan Motorik Kasar
- Berjalan:Pada awalnya, anak mungkin masih belajar berjalan dengan merambat sambil berpegangan pada furniture ata benda disekitar yang cukup besar dan kokoh. seiring waktu, kebanyakan anak akan mulai bisa berjalan sendiri tanpa bantuan.
- Naik Tangga:Anak mulai menunjukkan minat dalam menaiki tangga, walaupun biasanya mereka akan merangkak atau membutuhkan bantuan untuk menjaga keseimbangan. tangga bisa terdapat pada mainan prosotan anak.
- Berdiri Sendiri dan Membungkuk:Anak mulai bisa berdiri tanpa bantuan dalam waktu yang lebih lama dan belajar membungkuk atau mengambil benda dari lantai tanpa kehilangan keseimbangan.
Perkembangan Motorik Halus
- Menggunakan Jari-Jemari dengan Lebih Tepat:Anak mulai mengembangkan koordinasi tangan dan jari yang lebih baik, seperti menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk memungut benda kecil.
- Memegang benda yang memungkinkan untuk di pegang:Mereka mulai mencoba memegang sendok dan cangkir untuk makan sendiri menggunakan sendok atau minum dari cangkir, meskipun sering masih tumpah. Kadang memegang potongan buah berbentuk dadu juga menarik perhatian mereka.
- Menumpuk Benda atau Mainan:Anak bisa mulai menumpuk dua atau tiga benda, menunjukkan kemajuan dalam keterampilan koordinasi mata-tangan.
Keseimbangan dan Koordinasi
- Mengubah Posisi dengan Mudah:Anak lebih mampu bergerak dari posisi duduk ke berdiri atau dari berdiri ke duduk dengan lancar.
- Menarik atau Mendorong Mainan:Anak dapat mulai menarik atau mendorong mainan, seperti mainan yang diikat dengan tali atau mobil-mobilan. Ini membantu mengembangkan keseimbangan dan kekuatan otot kaki serta koordinasi tangan dan mata.
- Menggulingkan dan Menendang Bola:Anak mulai mampu melempar dan bahkan menendang bola kecil dengan cara sederhana, membantu melatih kekuatan kaki dan koordinasi tubuh secara keseluruhan.
Perkembangan Keterampilan Sensorik
- Eksplorasi Tekstur dan Permukaan:Anak tertarik untuk merasakan berbagai tekstur seperti pasir, air, atau permukaan yang berbeda, yang membantu perkembangan sensorik mereka.
- Respons Terhadap Warna dan Bentuk:Anak usia ini mulai mengenali benda dengan warna dan bentuk yang mencolok. Bermain dengan benda yang berwarna cerah atau berbentuk sederhana bisa membantu mereka mengenal dan membedakan bentuk dasar. Peralatan makan yang warna warni dan aneka buah yang sudah dipotong juga membantu menarik perhatian mereka.
Perkembangan fisik anak usia 12-18 bulan merupakan fondasi penting untuk kemampuan lebih lanjut, seperti berlari, melompat, dan memanjat, yang akan berkembang pada tahap selanjutnya. Orang tua dapat mendukung perkembangan ini dengan memberi anak ruang yang aman untuk bereksplorasi serta menyediakan aktivitas yang merangsang perkembangan motorik kasar dan halus.
Yang Perlu Dilakukan Orang Tua Dan Pengasuh Untuk Mendukung Perkembangan Fisik
Untuk mendukung perkembangan fisik anak usia 12-18 bulan, orang tua dan pengasuh perlu menyediakan lingkungan yang aman, merangsang, serta memberikan dukungan yang tepat untuk setiap tahap perkembangan. Berikut adalah beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan untuk mendukung aspek-aspek perkembangan motorik kasar, motorik halus, keseimbangan, koordinasi, dan keterampilan sensorik:
1. Mendorong Eksplorasi Aman
- Buat Area Bermain yang Aman:Pastikan area bermain anak bebas dari benda tajam, permukaan licin, atau barang-barang berat yang bisa jatuh. Berikan anak ruang yang luas untuk bergerak agar ia bisa berlatih berjalan, merangkak, dan berputar dengan aman.
- Pantau tetapi Jangan Berlebihan:Biarkan anak mencoba bergerak sendiri seperti berdiri, berjalan, atau merangkak, sambil memastikan bahwa ia tidak akan terjatuh pada benda yang berbahaya. Dengan mendampingi secara fleksibel, anak akan merasa lebih percaya diri untuk mencoba hal-hal baru.
2. Stimulasi Motorik Kasar
- Bimbing Latihan Berjalan:Beri dukungan dengan menuntun tangan anak saat ia berlatih berjalan, dan sesekali biarkan ia mencoba berjalan sendiri di atas permukaan aman seperti karpet. Bermain dengan mainan dorong (push toy) juga bisa membantu mereka lebih stabil saat belajar berjalan.
- Aktivitas Naik Tangga yang Aman:Jika memungkinkan, ajak anak untuk mengenal tangga dengan bimbingan penuh. Ini akan melatih kekuatan kaki dan koordinasinya. Tangga dengan pegangan yang kokoh atau benda yang dapat dirangkak juga dapat menjadi latihan menyenangkan.
- Mainan Dorong dan Tarik:Sediakan mainan dorong atau tarik untuk melatih keseimbangan. Mainan seperti ini akan membantu anak memperkuat otot-otot kaki dan melatih keterampilan koordinasi.
3. Stimulasi Motorik Halus
- Mainan Blok atau Balok:Berikan anak balok besar dan lembut yang mudah digenggam untuk ditumpuk. Ini melatih keterampilan motorik halus sekaligus koordinasi mata-tangan.
- Latihan Makan Sendiri:Beri anak sendok dengan pegangan tebal dan mudah digenggam saat makan, serta cangkir kecil dengan pegangan dua sisi. Meskipun anak mungkin akan sering tumpah, kegiatan ini mendukung perkembangan kemandirian dan koordinasi tangan.
- Mainan Kecil untuk Digenggam:Sediakan mainan yang memungkinkan anak melatih gerakan jari-jari seperti memutar atau menekan tombol. Ini merangsang ketangkasan jemari dan meningkatkan keterampilan menggenggam.
4. Mendukung Keseimbangan dan Koordinasi
- Bermain Bola:Gunakan bola lembut untuk bermain lempar atau tendang sederhana. Aktivitas ini membantu anak belajar mengatur kekuatan kaki dan lengan, serta melatih koordinasi mata dan tubuh.
- Aktivitas Tarik dan Dorong:Mainan tarik seperti mobil-mobilan atau mainan dengan tali bisa membantu melatih koordinasi tangan dan mata, serta meningkatkan keseimbangan saat anak bergerak.
5. Stimulasi Sensorik
- Permainan Tekstur Beragam:Sediakan benda-benda dengan berbagai tekstur seperti kain, bulu, pasir, atau permukaan yang lembut dan kasar. Ajak anak merasakan dan menggenggam benda tersebut, serta bantu mereka mengenalinya.
- Eksplorasi Warna dan Bentuk:Berikan anak mainan berwarna cerah dan bentuk sederhana seperti lingkaran atau persegi. Sebutkan nama warna atau bentuk saat anak bermain untuk memperkenalkan konsep dasar.
6. Keterlibatan dan Interaksi
- Berinteraksi Secara Aktif:Orang tua perlu terlibat dalam setiap aktivitas perkembangan anak. Cobalah ajak anak bermain bola, tumpuk balok bersama, atau mengeksplorasi tekstur dengan penuh perhatian. Ini tidak hanya memberikan stimulasi fisik, tapi juga membuat anak merasa diperhatikan.
- Dukung Kemandirian dengan Sabar:Biarkan anak mencoba sendiri dalam aktivitas tertentu, seperti memegang sendok atau merangkak di tangga (dengan pengawasan). Berikan pujian sederhana untuk menguatkan rasa percaya dirinya dan dorong semangat eksplorasinya.
7. Jadwal Waktu Luar Ruangan
- Aktivitas di Alam Terbuka:Waktu bermain di taman atau halaman terbuka membantu anak mengenal berbagai tekstur alam seperti rumput, batu, dan pasir, serta mendukung perkembangan sensorik dan motorik.
- Bermain Bersama di Alam:Alam menawarkan rangsangan multisensor yang baik bagi anak. Bawa anak ke lingkungan yang aman di mana mereka bisa merasakan sensasi udara segar, melihat berbagai warna alam, dan mendengar suara burung atau angin.
Mendampingi perkembangan fisik anak usia 12-18 bulan dengan aktivitas-aktivitas yang mendukung perkembangan motorik, sensorik, dan koordinasi akan membantu mereka membangun fondasi penting untuk tahapan selanjutnya.
Baca Juga: Mengenal Pertumbuhan Otak Anak Usia 12-18 Bulan Dan Cara Stimulasinya
Hal Yang Perlu Dihindari Orang Tua Dan Pengasuh
Untuk mendukung perkembangan fisik anak usia 12-18 bulan, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan orang tua atau pengasuh. Berikut adalah tindakan yang sebaiknya dihindari agar anak dapat mengembangkan keterampilan fisik secara optimal:
1. Mengandalkan Alat Bantu Berjalan Terlalu Sering
Walker atau Jumper: Penggunaan alat bantu seperti walker atau jumper secara berlebihan tidak selalu mendukung perkembangan motorik anak. Alat ini bisa mengurangi kesempatan anak untuk belajar berjalan secara alami dan melatih otot-otot kaki dengan baik. Selain itu, alat-alat tersebut kadang memiliki risiko cedera.
2. Menggendong Terlalu Sering atau Terlalu Lama
Mengurangi Kesempatan untuk Bergerak: Menggendong anak terlalu sering atau dalam jangka waktu lama bisa membatasi eksplorasi mereka. Anak usia ini butuh ruang untuk merangkak, berjalan, dan melatih keseimbangan serta koordinasi tubuh. Berikan mereka kesempatan untuk bergerak secara mandiri di lingkungan yang aman.
3. Terlalu Sering Membantu dalam Kegiatan Fisik
Tidak Memberi Kesempatan untuk Mencoba Sendiri: Membantu anak dalam setiap gerakan, seperti memegang mainan atau berdiri, mengurangi kesempatan anak untuk belajar keseimbangan dan keterampilan motorik halus. Biarkan anak mencoba mengambil mainan atau berdiri sendiri, meskipun ada sedikit risiko jatuh—pengawasan tetap diperlukan, tetapi beri mereka ruang untuk berlatih.
4. Mengabaikan Lingkungan yang Aman dan Mendukung untuk Berlatih Fisik
Lingkungan yang Membatasi Gerak: Memastikan lingkungan aman, seperti menghilangkan benda tajam atau permukaan licin, sangat penting. Tetapi lingkungan yang terlalu penuh dengan furnitur atau benda-benda kecil yang bisa menyebabkan tersandung bisa membatasi ruang gerak anak untuk berlatih berjalan dan merangkak dengan bebas.
5. Memaksa untuk Mencapai Tahap Perkembangan Tertentu Terlalu Cepat
Tidak Mengikuti Tanda Kesiapan Anak: Setiap anak memiliki ritme perkembangan yang berbeda. Memaksa anak untuk berjalan atau memanjat sebelum mereka siap secara fisik bisa berpotensi membuat mereka cemas atau frustasi, bahkan bisa menyebabkan cedera kecil jika mereka terlalu dipaksa untuk bergerak melampaui kemampuannya.
6. Kurangnya Waktu di Luar Ruangan
Mengurangi Paparan Alam dan Variasi Permukaan: Mengajak anak bermain di luar ruangan memberi mereka kesempatan untuk merasakan variasi permukaan (rumput, pasir, tanah) dan mengembangkan keterampilan keseimbangan. Membatasi waktu luar ruangan mengurangi stimulasi yang baik untuk perkembangan fisik.
Dengan menghindari hal-hal di atas, orang tua dan pengasuh dapat memberikan lingkungan yang aman dan bebas hambatan untuk perkembangan fisik anak, mendukung anak untuk menjadi lebih percaya diri dan mandiri dalam mengeksplorasi keterampilan motorik yang sedang berkembang.
Penutup
Pada usia 12-18 bulan, perkembangan fisik anak mengalami kemajuan pesat, menciptakan dasar untuk kemampuan motorik dan eksplorasi mandiri yang lebih lanjut. Anak mulai melatih keseimbangan, berjalan, serta mengasah keterampilan koordinasi tangan dan jari. Lingkungan yang aman dan beragam rangsangan sangat penting untuk membantu anak mengasah keterampilan tersebut secara optimal. Orang tua dan pengasuh dapat mendukung anak dengan memberikan ruang bebas bergerak, mengizinkan mereka berlatih secara mandiri, dan mengurangi ketergantungan pada alat bantu berjalan. Dengan dukungan yang penuh perhatian, anak akan tumbuh percaya diri untuk mencapai tahapan fisik berikutnya.
Ingin memberikan stimulasi pertumbuhan fisik untuk si kecil di lingkungan yang aman dan edukatif? Anda bisa mengajak anak untuk trial gratis bersama Daycare Sahabat Juara Yogyakarta, sahabat bertumbuh utuh bocah nusantara.