Daycare Yogyakarta – Pada usia 12-18 bulan, perkembangan bahasa dan komunikasi anak menunjukkan kemajuan yang sangat penting. Anak mulai memahami kata-kata sederhana dan perintah dasar, serta mulai meniru suara atau kata yang sering didengar. Pada tahap ini, mereka biasanya sudah bisa mengucapkan beberapa kata yang bermakna, seperti “mama” atau “papa,” dan mencoba menamai benda-benda atau orang di sekitarnya. Kemampuan untuk menunjuk atau mengarahkan perhatian orang lain pada objek tertentu juga mulai muncul, sebagai bagian dari perkembangan komunikasi nonverbal. Anak di usia ini juga menunjukkan peningkatan dalam keterampilan mendengar dan memproses informasi, yang menjadi dasar untuk kemampuan bahasa yang lebih kompleks di tahap selanjutnya.
Berikut adalah detail perkembangan bahasa anak di usia ini serta cara efektif untuk merangsang kemampuan bahasanya.
Perkembangan Bahasa dan Komunikasi Usia 12-18 Bulan
Pemahaman Bahasa (Reseptif)
- Mengerti Instruksi Sederhana: Anak mulai memahami instruksi dasar, seperti “ambil bola” atau “kasih ke mama,” terutama jika ada petunjuk tambahan, seperti menunjuk atau gerakan tangan.
- Menunjukkan Rasa Ingin Tahu Akan Kata Baru: Anak mulai memahami dan tertarik pada nama-nama objek di sekitarnya, seperti binatang, benda rumah tangga, atau anggota keluarga.
Ekspresi Bahasa (Produktif)
- Kata-Kata Pertama: Di usia ini, anak biasanya sudah bisa mengucapkan 5-20 kata sederhana, seperti “mama,” “papa,” “susu,” atau nama benda yang sering mereka lihat.
- Meniru Suara dan Kata Sederhana: Anak akan mencoba meniru kata-kata yang didengarnya, meskipun pengucapannya mungkin belum jelas.
- Menggunakan Isyarat untuk Berkomunikasi: Mereka sering menggunakan isyarat, seperti menunjuk atau mengangguk, untuk memperkuat komunikasi mereka.
Menggabungkan Kata dan Gerakan
Anak mulai menggabungkan kata dengan gerakan untuk menyampaikan maksud, seperti menunjuk ke benda sambil mengatakan “ini,” yang merupakan langkah awal dalam merangkai komunikasi yang lebih kompleks.
Cara Stimulasi untuk Perkembangan Bahasa Anak
Berbicara dengan Anak Secara Rutin
- Deskripsikan Aktivitas Sehari-hari: Saat melakukan aktivitas harian, bicaralah pada anak dengan menggunakan kata-kata sederhana. Misalnya, “Kita pakai sepatu,” atau “Lihat burung di sana!” Ini membantu anak menghubungkan kata dengan objek atau tindakan yang mereka lihat.
- Gunakan Bahasa yang Jelas dan Sederhana: Pilih kata-kata yang singkat dan mudah dimengerti, dan ucapkan dengan jelas agar anak mudah menirunya.
Membacakan Buku Bergambar
- Perkenalkan Buku dengan Gambar yang Jelas dan Warna Menarik: Pilih buku bergambar sederhana dengan objek-objek yang sudah dikenal anak, seperti hewan atau mainan.
- Ajak Anak Menunjuk dan Menyebut Nama Benda: Tunjukkan gambar dan sebutkan nama benda, serta dorong anak untuk menunjuk atau mencoba mengucapkannya. Ini melatih keterampilan bahasa reseptif dan produktifnya.
Gunakan Lagu dan Rima Sederhana
- Ajak Anak Menyanyi Bersama: Lagu-lagu sederhana dan berirama, seperti “Cicak-cicak di Dinding” atau “Balonku,” sangat membantu anak mengenal pola bahasa dan kosa kata baru.
- Ulangi Lirik dan Ajak Anak Ikut Menyanyi: Ulangi lagu-lagu ini beberapa kali dan dorong anak untuk ikut bersuara, meskipun hanya sekedar menggumam.
Hargai Upaya Anak
- Hargai Setiap Usaha untuk Berbicara: Saat anak mencoba mengucapkan kata baru atau meniru suara, berikan respon positif dan tunjukkan rasa senang. Ini meningkatkan kepercayaan diri anak dan motivasi untuk belajar berbicara.
- Tidak Mengoreksi Secara Berlebihan: Jika pengucapan anak belum sempurna, tidak perlu langsung mengoreksi. Sebaliknya, ulangi kata dengan pengucapan yang benar agar mereka mendengarkan contoh yang baik.
Gunakan Pertanyaan untuk Merangsang Jawaban
- Ajukan Pertanyaan Sederhana: Tanyakan hal-hal sederhana, seperti “Mana bolanya?” atau “Ini apa?” lalu berikan waktu agar anak dapat berpikir dan merespons.
- Dorong Jawaban dengan Isyarat atau Kata Sederhana: Jika anak belum dapat menjawab secara verbal, biarkan mereka menunjuk atau merespons dengan gerakan sebagai langkah awal komunikasi.
Permainan yang Melibatkan Bahasa
- Mainan yang Mengeluarkan Suara atau Kata-Kata: Mainan yang mengeluarkan suara, musik, atau suara binatang ketika ditekan dapat membantu anak mengenali dan meniru suara.
- Permainan Telepon-Teleponan: Gunakan mainan telepon untuk berpura-pura berbicara, yang mengajarkan anak cara dasar berkomunikasi dengan giliran berbicara.
Momen Sarapan atau Makan Bersama
Saat makan, sebutkan nama makanan atau minuman, seperti “Ini pisang”, “pisang warna kuning” atau “Kita minum susu, ya.” Gunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan kosa kata sederhana, dan dorong anak untuk meniru atau memberi respons. Tanyakan juga pertanyaan seperti, “Enak, ya?” agar anak terlatih merespons secara verbal atau dengan anggukan.
Berjalan-jalan di Luar Rumah
Ketika mengajak anak berjalan-jalan di sekitar rumah atau taman, tunjuk dan sebutkan apa yang ditemui, seperti “Lihat, bunga warna merah!” atau “Ada pohon besar.” Momen ini tidak hanya memperkaya kosa kata tetapi juga memperkenalkan konsep alam dan lingkungan sekitar.
Waktu Mandi
Gunakan waktu mandi untuk memperkenalkan nama bagian tubuh sambil mengarahkan perhatian anak, misalnya “Sekarang kita cuci tangan” atau “Ini kaki.” Ajari anak untuk menunjuk bagian tubuh sesuai instruksi, yang merangsang bahasa reseptif (pemahaman).
Dengan lingkungan yang penuh dengan stimulasi bahasa, anak usia 12-18 bulan akan semakin terampil mengembangkan kemampuan komunikasi dan bahasanya. Peran orang tua dan pengasuh yang aktif dan responsif akan membantu anak merasa lebih nyaman dan percaya diri untuk berinteraksi secara verbal. Beberapa poin di atas adalah contoh dalam aktivitas sehari-hari yang bisa menjadi inspirasi. Anda bisa memodifikasi dan menyesuaikan dengan aktivitas dan budaya dalam keluarga Anda.
Selalu ingat bahwa anak adalah pribadi utuh yang luar biasa, dengan menyadari hal ini, dan membiasakan interaksi, bercerita, berbicara atau bercengkerama dengan anak, mereka akan terbiasa mendengar banyak kosakata dan merangsang kemampuan bahasa dan bicara anak.
Masuklah ke dunia anak, maka Anda akan bisa hadirkan banyak cara stimulasi versi Anda untuk Anak Anda.
Penyesuaian dengan Karakter Anak
Setiap anak memiliki keunikan dalam kecepatan dan gaya belajar, terutama di usia 12-18 bulan ketika mereka mulai aktif berkomunikasi. Karena perbedaan ini, penting bagi orang tua untuk bersikap fleksibel dan peka terhadap respons anak selama melakukan stimulasi bahasa. Jika anak lebih tertarik pada kegiatan tertentu, seperti mendengarkan cerita atau menyanyi, orang tua bisa lebih sering menggunakan kegiatan itu untuk mendorong perkembangan bahasanya. Sebaliknya, jika anak tampak kurang tertarik atau cepat bosan, cobalah variasikan pendekatan dengan bermain sambil berbicara atau menggunakan mainan yang menghasilkan suara.
Penting juga bagi orang tua untuk memberikan waktu yang cukup bagi anak untuk merespons tanpa terburu-buru atau mengoreksi terlalu keras. Misalnya, jika anak menamai benda dengan pelafalan yang kurang sempurna, cukup ulangi kata tersebut dengan benar tanpa memperbaiki secara langsung. Hal ini akan membantu anak merasa nyaman dan terdorong untuk berbicara tanpa tekanan. Dengan mengikuti tempo anak dan menyesuaikan cara komunikasi, orang tua bisa menciptakan lingkungan yang mendukung, yang memberi ruang bagi anak untuk mengeksplorasi dan mengembangkan keterampilan bahasa sesuai dengan karakter dan kenyamanan mereka.
Baca Juga: Apa Saja Perkembangan Fisik Anak Umur 12-18 Bulan Dan Bagaimana Cara Mendukungnya?
Indikator Perkembangan Bahasa Usia 12-18 Bulan menurut AAP dan NIDCD
Untuk memahami perkembangan bahasa anak usia 12-18 bulan, berikut adalah beberapa panduan umum berdasarkan tahapan yang biasanya dicapai anak pada usia ini. Pedoman ini berdasarkan pada panduan tumbuh kembang yang banyak dirujuk, seperti dari American Academy of Pediatrics (AAP) dan National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD):
Pemahaman Instruksi Dasar
Pada 12-18 bulan, anak biasanya mulai memahami perintah sederhana, seperti “ayo sini,” “jangan,” atau “beri bola ke mama.” Ini menunjukkan perkembangan reseptif bahasa (kemampuan untuk memahami bahasa).
Indikator Penting: Jika anak belum merespons perintah atau instruksi sederhana, sebaiknya orang tua melakukan observasi lebih lanjut, terutama jika di usia 18 bulan anak belum menunjukkan peningkatan.
Kata-kata Pertama dan Nama Benda
Pada usia ini, kebanyakan anak bisa mengucapkan sekitar 5-20 kata. Umumnya, ini adalah kata-kata dasar yang sering didengar, seperti “mama,” “papa,” “susu,” atau kata sederhana lainnya yang digunakan sehari-hari.
Indikator Penting: Jika pada usia 18 bulan anak belum bisa mengucapkan beberapa kata bermakna, atau lebih suka menggunakan isyarat saja, hal ini bisa menjadi tanda untuk memantau lebih lanjut perkembangan bahasanya. Menurut American Speech-Language-Hearing Association (ASHA), kesulitan dalam penggunaan kata pada usia ini bisa menjadi indikator untuk pemeriksaan dini.
Meniru Suara dan Kata Sederhana
Pada tahap ini, anak mulai meniru suara dan mencoba menirukan kata-kata yang didengar, meskipun pelafalannya mungkin masih belum jelas. Mereka juga sering menggunakan intonasi suara yang sama dengan yang mereka dengar.
Indikator Penting: Jika anak tidak menunjukkan minat dalam meniru suara atau kata yang didengar, bisa menjadi tanda kurangnya stimulasi atau mungkin kebutuhan untuk pemeriksaan pendengaran dan interaksi bahasa.
Kemampuan Menunjuk atau Mengarahkan Perhatian
Umumnya, anak usia 12-18 bulan mulai menunjuk ke objek atau orang untuk menarik perhatian atau menunjukkan ketertarikan, sebagai bagian dari perkembangan komunikasi nonverbal.
Indikator Penting: Jika anak belum mampu menunjuk atau tidak menunjukkan perhatian terhadap orang atau benda yang ditunjukkan orang lain, maka perlu diperhatikan lebih lanjut, karena ini dapat berkaitan dengan aspek perkembangan sosial dan komunikasi.
Menggabungkan Kata dan Gerakan
Pada akhir usia 18 bulan, beberapa anak sudah mulai menggunakan satu kata bersama dengan gerakan, seperti mengatakan “ini” sambil menunjuk. Ini adalah tahap awal dari kemampuan menggabungkan kata yang lebih kompleks di tahap selanjutnya.
Indikator Penting: Jika anak tidak menunjukkan kombinasi kata dengan gerakan, atau terlihat kesulitan untuk mengekspresikan maksudnya melalui kata atau isyarat, ini bisa menjadi tanda untuk lebih memperhatikan perkembangan komunikasi.
Saran dari Ahli Tumbuh Kembang
Berdasarkan ahli tumbuh kembang anak, seperti yang direkomendasikan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), perkembangan bahasa pada usia 12-18 bulan bisa bervariasi, namun ada tahapan yang dianggap wajar. Jika seorang anak belum mencapai tahapan ini atau orang tua memiliki kekhawatiran, disarankan untuk berdiskusi dengan dokter atau ahli tumbuh kembang anak.
Panduan ini diharapkan dapat membantu orang tua dalam memahami perkembangan bahasa anak mereka dan mengetahui kapan perlu melakukan tindakan lebih lanjut untuk mendukung perkembangan yang optimal.
Di Sahabat Juara Daycare, kami menciptakan lingkungan yang mendukung bagi perkembangan bahasa dan komunikasi anak. Dengan pengasuh atau para Miss SJ yang sudah dibekali pemahaman dan pengalaman mendampingi tumbuh kembang anak, kami berupaya membantu anak usia 12-18 bulan belajar berkomunikasi dengan baik melalui kegiatan yang penuh interaksi. Jika Anda membutuhkan informasi lengkap paket daycare di Yogyakarta dan info coba gratis, hubungi Kontak admin Sahabat Juara Jogja.