Kenapa Anak Balita 18 Bulan Susah Tidur, Bagaimana Solusinya?

Daycare di Bantul – Ada saatnya balita usia 1 tahun  menjelang 2 tahun mengalami persoalan tidur. Apakah Anda merasakan anak Anda susah tidur baik saat malam atau saat tidur siang? Atau Anda juga mendapati si kecil baru sebentar tidur tiba-tiba rewel dan susah untuk tidur lagi?

Pada usia 12-18 bulan, pola tidur anak umumnya mulai lebih teratur dibandingkan tahap-tahap sebelumnya, namun tetap memerlukan penyesuaian berdasarkan kebutuhan individu masing-masing anak. Berikut adalah beberapa karakteristik dan panduan umum mengenai perkembangan pola tidur dan tidur siang anak usia 12-18 bulan:

Durasi Tidur Total Dalam Sehari Balita 12-18 Bulan

  • Jumlah Total Tidur: Rata-rata, anak usia ini membutuhkan sekitar 12-14 jam tidur per hari, termasuk tidur malam dan tidur siang.
  • Tidur Malam: Sebagian besar anak usia 12-18 bulan tidur selama 10-12 jam pada malam hari. Mereka umumnya mulai memiliki pola tidur yang lebih panjang tanpa sering terbangun, meskipun masih mungkin terjadi bangun di malam hari karena kecemasan perpisahan atau mimpi buruk.

Pola Tidur Siang Anak usia 12-18 Bulan

  • Jumlah Tidur Siang: Pada usia 12-18 bulan, kebanyakan anak mulai mengurangi tidur siang dari dua kali menjadi satu kali sehari. Biasanya, transisi ini berlangsung sekitar usia 15-18 bulan, namun dapat bervariasi.
  • Durasi Tidur Siang: Biasanya anak akan tidur siang selama 1,5 hingga 2,5 jam, umumnya di siang atau sore hari. Sesi tidur siang yang lebih panjang ini membantu mereka mengisi energi hingga waktu tidur malam.

Kualitas Tidur dan Perkembangan Otak

  • Peran Tidur dalam Perkembangan Otak: Pada usia ini, tidur yang cukup sangat penting untuk perkembangan otak, memori, dan keterampilan motorik anak. Saat tidur, otak anak memproses informasi yang mereka peroleh sepanjang hari, yang berperan penting dalam pembentukan memori jangka panjang dan kemampuan belajar.
  • Konsistensi Rutinitas: Membentuk rutinitas tidur yang konsisten, seperti tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, membantu memperkuat pola tidur dan mendukung ritme sirkadian anak.

Tips Mendukung Pola Tidur yang Sehat

  • Rutinitas Tidur Malam yang Tenang: Ciptakan rutinitas sebelum tidur yang menenangkan, seperti membaca buku atau bernyanyi lagu pengantar tidur. Aktivitas ini membantu anak untuk mempersiapkan diri menuju tidur malam.
  • Lingkungan Tidur yang Nyaman: Pastikan kamar tidur memiliki suasana yang tenang, suhu yang nyaman, dan pencahayaan yang redup. Anda bisa menggunakan lampu tidur yang lembut jika anak merasa nyaman dengan sedikit pencahayaan.
  • Hindari Kegiatan yang Terlalu Merangsang Sebelum Tidur: Usahakan untuk tidak melakukan aktivitas yang terlalu aktif atau memberikan layar elektronik sebelum tidur, karena hal ini dapat mengganggu transisi anak ke tidur.
  • Perhatikan Kecemasan Perpisahan: Pada usia ini, anak mulai mengalami kecemasan perpisahan, yang bisa mengganggu tidur malam. Pastikan anak merasa aman dengan menenangkannya jika terbangun di malam hari, dan bantu mereka merasa nyaman dalam lingkungan tidur mereka.
  • Jangan ada gadget: Jika Anda masih menggunakan gadget karena hal yang penting sebaiknya tidak mengundang perhatian anak, jauhkan gadget dari mereka.

Adaptasi Terhadap Transisi Pola Tidur Siang

  • Memahami Penurunan dari Dua Tidur Siang Menjadi Satu: Jika anak tampak enggan untuk tidur siang dua kali atau sulit tidur di waktu tidur malam, itu mungkin tanda bahwa mereka siap untuk mengurangi tidur siang menjadi satu kali sehari. Namun, pastikan mereka tidak terlalu lelah di waktu sore dengan menyesuaikan waktu tidur malam yang lebih awal jika diperlukan.
  • Mengamati Tanda Kelelahan: Jika anak tampak rewel, sering menggosok mata, atau kehilangan minat bermain di sore hari, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka masih memerlukan tidur siang. Cobalah menyesuaikan waktu tidur siang dan durasi tidur untuk memastikan anak tidak kelelahan.

Dengan memahami dan mendukung pola tidur yang sesuai untuk anak usia 12-18 bulan, orang tua dapat membantu anak memperoleh tidur yang berkualitas, yang sangat penting bagi pertumbuhan fisik dan perkembangan otaknya.

Apa Yang Menyebabkan Anak Susah Tidur?

Apa Yang Menyebabkan Anak Susah Tidur

ada beberapa gangguan yang menyebabkan anak tidak bisa tidur malam atau siang hari. dengan mempelajari beberapa penyebab berikut Anda bisa membantu anak untuk tidur berkualitas:

  1. Perkembangan Fisik dan Motorik, Pada usia ini, anak sedang mengalami perkembangan motorik yang pesat, seperti belajar berjalan atau memanjat. Mereka mungkin terlalu bersemangat untuk terus mencoba kemampuan baru mereka, sehingga sulit untuk menenangkan diri dan tidur.
  2. Perubahan Pola Tidur, Transisi dari dua tidur siang menjadi satu kali tidur siang bisa mengganggu ritme tidur mereka. Jika anak belum siap, mereka bisa menjadi lelah secara berlebihan, yang justru membuat tidur lebih sulit. Jangan terkecoh dengan tanda normal ini, karena efek ini hanya sementara. Tetap dampingi anak dan berikan rasa aman dan nyaman padanya.
  3. Kecemasan Perpisahan (Separation Anxiety, Pada usia ini, anak mulai lebih menyadari kehadiran atau ketidakhadiran orang tua. Ketika waktu tidur tiba, mereka mungkin merasa cemas atau takut ditinggal, yang menyebabkan kesulitan untuk tidur sendiri.
  4. Gangguan Lingkungan, Faktor seperti kebisingan, cahaya berlebihan, atau suhu kamar yang tidak nyaman dapat mengganggu tidur anak. Rutinitas tidur yang tidak konsisten juga memengaruhi kemampuan mereka untuk tidur dengan nyenyak.
  5. Gangguan Kesehatan, Masalah seperti tumbuh gigi, infeksi telinga, atau pilek dapat membuat anak merasa tidak nyaman dan rewel, sehingga sulit untuk tidur. Selain itu, gangguan pencernaan atau alergi juga bisa menjadi penyebabnya.
  6. Stimulasi Berlebihan Sebelum Tidur, Aktivitas yang terlalu merangsang, seperti bermain dengan mainan yang mengeluarkan suara keras atau menonton layar, bisa membuat anak sulit menenangkan diri menjelang waktu tidur.
  7. Ketergantungan pada Pola Tidur Tertentu, Jika anak terbiasa tidur dengan bantuan, seperti digendong atau diberi susu, mereka mungkin mengalami kesulitan untuk tidur kembali ketika terbangun di malam hari tanpa bantuan tersebut.
  8. Perubahan Rutinitas atau Lingkungan, Perubahan dalam rutinitas harian, seperti bepergian atau pindah rumah, dapat mengganggu pola tidur anak dan menyebabkan mereka sulit tidur.
  9. Rasa Lapar atau Kenyang Berlebihan, Tidur dalam keadaan lapar atau setelah makan terlalu banyak juga dapat membuat anak merasa tidak nyaman dan sulit tidur.
  10. Mimpi Buruk atau Night Terrors, Meskipun jarang pada usia ini, beberapa anak mungkin mulai mengalami mimpi buruk ringan, yang dapat menyebabkan mereka terbangun dan merasa cemas.

Bagaimana Cara Mengatasi Anak Yang Sulit Tidur?

Bagaimana Cara Mengatasi Anak Yang Sulit Tidur

Setelah mengetahui beberapa penyebab di atas, Anda bisa mencoba membantu anak untuk tidur dengan beberapa tips berikut disesuaikan dengan faktor penyebabnya:

1. Ciptakan Rutinitas Tidur yang Konsisten

Rutinitas tidur yang terstruktur membantu anak memahami kapan waktunya tidur. Misalnya: membaca buku cerita, memeluk dan mengusap ubun-ubun, dan mematikan lampu. Lakukan rutinitas yang sama setiap malam untuk memberi sinyal bahwa waktu tidur sudah tiba.

2. Pastikan Lingkungan Tidur Nyaman

  • Suhu Kamar:Jaga suhu kamar agar tidak terlalu panas atau dingin.
  • Pencahayaan:Gunakan lampu redup atau lampu tidur, atau matikan lampu.
  • Minimalkan Kebisingan:Pastikan ruangan tenang dan bebas gangguan suara.

3. Kurangi Stimulasi Sebelum Tidur

Hindari aktivitas yang terlalu merangsang, seperti bermain aktif dan jauhkan anak dari gadget atau tontonan TV. Alihkan ke kegiatan yang lebih tenang, seperti membaca cerita atau mendengarkan lagu lembut.

4. Atur Waktu Tidur Siang

Pastikan waktu tidur siang tidak terlalu dekat dengan waktu tidur malam. Tidur siang yang terlalu lama atau terlalu sore dapat mengganggu tidur malam.

5. Berikan Transisi yang Tenang

Sebelum tidur, ajak anak untuk melakukan aktivitas menenangkan, seperti mendengarkan musik lembut, cerita pengantar tidur, atau pelukan hangat. Ini membantu mereka merasa aman dan nyaman.

6. Batasi Ketergantungan Tidur dengan Bantuan

Ajarkan anak untuk tidur sendiri tanpa terlalu bergantung pada ayunan, susu, atau digendong. Letakkan anak di tempat tidur ketika mereka mulai mengantuk tetapi belum tidur sepenuhnya. Anda hanya perlu berada di sampingnya agar anak merasa aman dan nyaman.

7. Pastikan Kebutuhan Fisik Terpenuhi

  • Cek Kebutuhan Makan:Pastikan anak tidak lapar atau terlalu kenyang menjelang tidur.
  • Kenyamanan Pakaian:Gunakan pakaian tidur yang nyaman dan sesuai dengan suhu ruangan.

8. Tangani Separation Anxiety dengan Lembut

Jika anak merasa cemas ditinggal, berikan pelukan dan kata-kata menenangkan.

9. Berikan Waktu untuk Menenangkan Diri

Jika anak terbangun di malam hari, beri mereka waktu sejenak untuk menenangkan diri. Hindari langsung mengangkat atau menyalakan lampu, kecuali jika mereka benar-benar membutuhkan bantuan.

10. Perhatikan Tanda-tanda Masalah Kesehatan

Jika anak sering rewel atau tampak tidak nyaman saat tidur, periksa kemungkinan masalah kesehatan seperti tumbuh gigi, pilek, atau alergi. Konsultasikan dengan dokter jika perlu.

11. Lakukan Relaksasi Ringan Sebelum Tidur

Pijat lembut atau lakukan teknik pernapasan sederhana bersama anak untuk membantu mereka rileks.

12. Afirmasi

Anda perlu berada di sisi anak saat tidur, tidak perlu buru-buru, berikan pelukan, sentuhan lembut, usap area ubun-ubun, afirmasikan kata-kata yang memberdayakan agar anak tenang dan bisa tidur dengan nyaman.

Baca Juga: Indikator Perkembangan Bicara Anak Di Bawah 2 Tahun dan Cara Stimulasinya

Kesimpulan

Membantu anak tidur nyenyak membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung dan rutinitas yang menenangkan, anak akan merasa lebih aman dan nyaman, yang mendukung perkembangan fisik dan emosional mereka. Jika masalah tidur berlanjut, konsultasikan dengan ahli tumbuh kembang untuk mendapatkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan individu anak.

Di Sahabat Juara Daycare Jogja dan Sleman, para pendamping/ miss akan memberikan laporan terkait aktivitas harian dan waktu tidur siang di daycare agar orang tua mengetahui dan bisa melanjutkan saat malam bersama anak untuk mendampingi anak tidur. Untuk informasi dan konsultasi kelas coba gratis atau ebook panduan tumbuh kembang dari Sahabat Juara bisa langung hubungi contact customer service kami.